Jumat, 11 November 2011

Cara Sukses Menghadapi Calon Mertua

Saat hubungan Anda dan si dia telah serius, kinilah saatnya bertemu orangtuanya. Tapi jangan sampai pertemuan yang penting ini membuat hubungan yang telah Anda jalin justru berakhir berantakan. Tak ingin gagal? Baca dulu kiat-kiat berikut.

WaktuWaktu yang tepat adalah segalanya. Memilih waktu yang salah hanya akan membuat rencana Anda dan pasangan berantakan. Konsultasikan dengan kekasih, kapan orangtuanya memiliki waktu luang, sehingga dengan sendirinya, suasana hati mereka pun tengah baik.

Kenali lebih dalam
Cari tahu "nilai-nilai" apa yang berlaku di keluarga kekasih. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk berbaur dengan orangtuanya. Jangan sampai perbedaan nilai membuat Anda dinilai tidak sopan oleh mereka. Sesuaikan diri Anda dengan baik.

Tempat

Tempat bertemu juga memengaruhi kesuksesan pertemuan. Hindari tempat yang terlalu ramai dan bising yang bisa membuat orangtua kekasih merasa tidak nyaman. Lebih baik pilih tempat yang nyaman, seperti sebuah kafe keluarga dengan alunan musik balada atau jazz yang lembut. Suasana tenang juga akan membuat hati menjadi senang.

Tepat waktuJangan sampai kesan pertama diri Anda rusak hanya karena datang terlambat. Lebih baik datang lebih dulu demi menghormati orangtua kekasih.

Hadiah
Tak ada salahnya membawa hantaran sederhana untuk menyenangkan orangtua kekasih. Diskusikan lebih dahulu dengan kekasih, hadiah apa yang paling tepat diberikan. Hal ini dapat memperlihatkan perhatian Anda pada keluarga kekasih.

Penampilan
Jangan lupa mempersiapkan penampilan Anda. Tampil seksi sangat tidak disarankan. Lebih baik gunakan pakaian yang sederhana, namun tetap terlihat elegan. Terusan sepanjang lutut, atau paduan kemeja dan celana jeans bisa menjadi pilihan yang tepat. Tata rambut juga harus diperhatikan. Pilihlah tatanan rambut yang rapi dan apik. Pilihlah tema warna make-up yang lembut dan natural sehingga penampilan tak tampak berlebihan. Hindari juga memakai terlalu banyak aksesori. Lebih baik pilih tampilan aman dan sederhana.

Topik pembicaraanHati-hati memilih topik pembicaraan. Pilihlah topik yang netral tanpa menyudutkan pihak manapun (misalnya bertema SARA). Jangan lupa juga tunjukkan keahlian Anda, misalnya bicarakan prestasi di bidang pekerjaan. Hal ini akan menjadi nilai plus yang tepat. Tapi hati-hati ya, jangan sampai Anda justru terkesan sombong dan angkuh.

Memuji

Jangan lupa untuk memuji. Carilah kelebihan orangtua pasangan, dan ungkapkan kekaguman Anda. Berikanlah pujian dengan tulus. Pujian palsu hanya akan membuat Anda terlihat dan terdengar munafik.

Semoga sukses!

[Read more]- Cara Sukses Menghadapi Calon Mertua

Senin, 26 September 2011

Dapur Penyebab Kegemukan Anda

Jika Anda selalu gagal dalam berdiet, jangan buru-buru menyalahkan makanan yang Anda konsumsi. Cobalah cek dapur Anda. Sebuah studi yang belum lama ini dilakukan di Amerika menemukan bahwa kita mempunyai peluang tiga kali lebih besar untuk menyantap makanan yang kita lihat pertama kali di rumah, ketimbang makanan yang kita lihat berikutnya.

Artinya, jika Anda melihat salad saat pertama kali tiba di rumah sepulang kerja, maka kemungkinan besar itulah yang akan Anda santap untuk menu makan malam, ketimbang makanan-makanan lain yang tersimpan di bagian belakang lemari makan atau lemari es kita.
 
Brian Wansik, professor ilmu nutrisi di Cornell University di New York mengungkapkan, letak makanan di dalam lemari makan atau lemari es memberikan dampak besar terhadap cara makan kita.
 
Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan timnya yang mencermati 100 gambar lemari makan di berbagai dapur dan bertanya kepada para pemiliknya bagaimana cara mereka makan terkait dengan persediaan makanan yang mereka miliki. Kemudian, tim peneliti juga mengamati 100 responden dan memindahkan isi lemari makan mereka dengan cara yang berbeda untuk mengetahui dan melihat apa yang mereka makan.
 
"Kami menemukan indikasi yang kuat terhadap makanan yang terlihat (oleh pemiliknya)." kata Profesor Wansink." Jika Anda meletakkan makanan yang kurang sehat di bagian depan di dalam lemari makan atau lemari es Anda, maka itulah yang mempunyai peluang besar untuk dimakan lebih dulu."
 
"Anda mempunyai kemungkinan yang kecil untuk mengonsumsi makanan kelima atau keenam yang Anda lihat ketika Anda tiba di rumah dalam keadaan letih sepulang kerja," sambung Profesor Wansink.
 
Profesor Wansink juga menambahkan bahwa jika Anda mempunyai 30 kaleng sup di rumah, Anda akan makan lebih banyak ketimbang jika Anda hanya mempunyai 10 kaleng saja. "Kami juga ingin tahu, apakah hal tersebut juga dipengaruhi oleh penataan makanan di dapur Anda. Ternyata benar, hal itu berpengaruh," sambung dia.

Temuan itu menjelaskan bahwa apapun yang ada di dapur kita mempunyai dampak terhadap penglihatan kita. Karena itulah, sambung Profesor Wansink, lemari
makan yang tertutup, yang membuat kita tidak bisa melihat semua makanan di
dalamnya, adalah lebih baik ketimbang rak yang terbuka. Terutama untuk makanan
ringan yang tidak memerlukan penyajian khusus untuk mengkonsumsinya.
 
»Memiliki sebuah lemari es yang kecil dan lebih sedikit lemari makan serta meletakkan makanan-makanan yang tidak sehat di bagian belakang lemari (yang sulit terlihat langsung oleh kita), adalah cara terbaik untuk menghindari godaan," cetus Profesor Wansink. 
 
Sebelumnya, ia juga menemukan bahwa perubahan ukuran piring dari 12 inci menjadi 10 inci akan membuat Anda makan 22 persen lebih sedikit. Pasalnya, rata-rata orang akan memakan 92 persen makanan yang tersedia di piringnya dengan mengabaikan ukuran piringnya.

[Read more]- Dapur Penyebab Kegemukan Anda

Selasa, 13 September 2011

Kaum pria akan berubah menjadi pribadi yang berbeda saat berkeluarga dan memiliki anak

Kaum pria akan berubah menjadi pribadi yang berbeda saat berkeluarga dan memiliki anak. Anggapan ini ada benarnya. Penelitian membuktikan, pria menikah yang memiliki anak cenderung lebih tertarik kepada pengasuhan daripada hasrat untuk menarik perhatian lawan jenis. Alhasil, pria yang telah menjadi ayah cenderung tak tertarik untuk berselingkuh.
Penelitian ini menemukan, pria yang telah memiliki anak cenderung memiliki level testosteron lebih rendah. Tentunya bila dibandingkan dengan pria lajang atau pria menikah yang belum memiliki anak. Faktor hormonal inilah yang memengaruhi pria untuk lebih fokus kepada anak dan keluarga, dan meredam kecenderungan untuk berselingkuh.
"Level testosteron memengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang, juga membantu pria untuk berkompetisi mendapatkan pasangan. Saat pria berkeluarga dan memiliki anak, pengasuhan menjadi penting dan pekerjaan pasangan. Pria, sebagai ayah, juga secara alami merasa bertanggungjawab dan memiliki keterikatan untuk menjalankan pengasuhan bersama pasangannya," jelas peneliti Christopher Kuzawa, profesor antropologi di Northwestern University.
Pada penelitian lain dikatakan, penurunan testosteron pada pria terjadi begitu mereka menikah. Namun penelitian ini membuktikan, pria menikah memiliki level testosteron lebih rendah ketika sudah menjadi ayah. Para peneliti mengukur perbandingan level testosteron ini pada pria Filipina, usia 21, menikah namun belum punya anak.
Masih menurut penelitian yang sama, lima tahun ke depan, pria menikah tanpa anak akan mengalami penurunan level testosteron sekitar 14 persen. Sedangkan pria menikah dengan anak, level testosteronnya menurun 34 persen.
Menurut salah satu peneliti, Lee Gettler, ahli antropologi di Northwestern, semakin tinggi peran pria di rumah, sebagai ayah, level testosteronnya semakin menurun. Termasuk ketika pria mengasuh anak 1 sampai 3 jam per harinya.
Perhatian pria tipe ini akan terfokus pada perannya sebagai ayah. Sehingga hasrat berkompetisi menarik perhatian lawan jenis terkalahkan dengan ketertarikannya menjalankan peran pengasuhan, sebagai ayah.

[Read more]- Kaum pria akan berubah menjadi pribadi yang berbeda saat berkeluarga dan memiliki anak

Manfaat Puasa Bagi Tubuh

Cobalah ingat-ingat. Dalam beberapa hari terakhir apakah Anda sering sakit kepala? Terganggu oleh sariawan? Kulit bermasalah? Tubuh cepat lelah? Jika iya, berhati-hatilah. Menurut Andang Widhawari Gunawan, konsultan gizi dan penggagas Food Combining, kondisi itu menandakan adanya tumpukan toksin di dalam tubuh Anda.
Toksin atau racun, tentu harus dikeluarkan dari tubuh. Jika jumlahnya sudah berlebih, ia akan menumpuk dan menyebabkan toksemia (kondisi keracunan dalam darah). Jangan aggap enteng toksemia sebab ia berkaitan dengan hampir semua penyakit degeneratif. Penjelasan singkatnya begini. Sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi. Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh.
Racun bisa berasal dari dalam (endogenus) atau dari luar (eksogenus). Yang endogenus misalnya sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri penyakit yang sudah ada di dalam tubuh. Jadi, makanan yang kita konsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi ternyata mengandung racun terselubung yang tidak kita sadari. Sedangkan faktor eksogenus diantaranya polutan, obat-obatan, hormon pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak trans, dan mikroba..
Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menangani toksin ini. Berkeringat, berkencing, dan berak merupakan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh secara alamiah. Hanya saja, cara ini tidak serta merta menuntaskan masalah. Ada saja penyebab yang membuat mekanisme alamiah tadi terganggu.
"Bayangkan saja jika sehari saja kita mengalami gangguan buang air besar. Atau tidak lancar. Berarti tubuh kita menyimpan racun satu hari. Jika berhari-hari otomatis racun menumpuk dan mengendap. Jadi, melalui buang air atau berkeringat saja ternyata tidak cukup," jelas Andang. Untuk itulah kita harus melakukan detoksifikasi secara berkala.
Perbanyak konsumsi sayur
Detoksifikasi yang benar merupakan jawaban bagi tubuh untuk memperoleh zat-zat gizi yang tepat dan memberi kesempatan tubuh untuk lebih leluasa melakukan pembuangan. Organ yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah liver dan saluran usus. Detoksifikasi yang hanya fokus pada pengeluaran racun saja sangat berbahaya sebab memberi tekanan pada kedua organ tadi. Jadi, selain mengeluarkan racun, detoksifikasi juga harus memberi makanan dan mendukung kerja organ-organ tadi.
Ada dua sistem detoks. Yang pertama detoks xenobiotik, yakni proses menetralisir toksin dari bahan kimia dan logam berbahaya yang berasal dari makanan dan udara. Sistem kedua adalah detoks antioksidan yang membersihkan zat reaktif terhadap oksigen atau radikal bebas seperti sinar ultraviolet, rokok, dan asap hasil pembakaran.
Sesungguhnya, puasa yang telah dilakukan bulan lalu (bagi umat Muslim) merupakan cara mudah dan aman berdetoks. Detoksifikasi sebaiknya dilakukan sekali dalam setahun selama 30 - 40 hari. Ini hanya ancar-ancar saja. Semakin kita tidak sehat tentu semakin sering dan lama waktu yang diperlukan untuk proses detoksifikasi. Agar tidak kaget jika harus berpuasa selama 30 - 40 hari, berlatihlah untuk berpuasa dua hari dalam seminggu.
Saat berpuasa, secara alamiah usus akan membersihkan diri. Di saat yang sama, organ tubuh lainnya seperti hati dan lambung akan beristirahat. Hati - organ terbesar dalam tubuh - memang memiliki tugas yang berat. Ia menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dengan berpuasa, tentu ada jeda sekian jam bagi hati untuk mengaso. Sedangkan lambung merupakan keranjang makanan yang tidak protes meski yang masuk adalah makanan "jelek".
Bagi pemula, mulailah melakukan proses detoksifikasi dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar. Jenis makanan ini memiliki kandungan air dan serat yang tinggi sehingga membantu melancarkan pembuangan racun dari usus. Di samping itu juga sarat dengan vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat diperlukan organ-organ pendetoks tadi. Selanjutnya lakukanlah puasa dan jika membutuhkan, asuplah suplemen khusus detoks. Dalam memilih suplemen, sebaiknya yang mengandung bahan makanan organik. Kurangi semua makanan pembentuk asam selama 3 - 7 hari sebelum melakukan detoks. Begitu juga selama menjalani puasa, tahan dulu keinginan untuk mengonsumsi makanan pembentuk asam tadi. Makanan pembentuk asam adalah makanan yang mengandung protein (hewani), pati, dan lemak (untuk lengkapnya lihat boks). Efek bagi tubuh adalah munculnya asidosis, yakni penurunan keasaman darah (di bawah 7,35).
Proses pengeluaran racun pada awalnya terasa lamban. Terlebih bila racun sudah terbentuk lama. Proses pengeluarannya juga butuh waktu lama. Proses detoksifikasi yang baik memang butuh waktu, tapi hasilnya lebih tahan lama. Jangan terkejut dengan perubahan di dalam tubuh saat menjalani detoksifikasi. Dalam terapi pengobatan alami, reaksi tubuh seperti ini disebut sebagai healing crisis. Bentuk dan manifestasinya berbeda-beda tiap orang. Beberapa contoh misalnya warna urine berubah menjadi lebih keruh dan berbau menyengat; sering kentut dengan bau sangat menusuk; pusing, mual, nyeri sendi/otot, batuk atau flu; dan kotoran banyak disertai dengan mukus atau lendir yang cukup pekat.
Puasa 40 hari
Reaksi tadi biasanya muncul pada hari ketiga dan tidak berlangsung lama. Paling beberapa hari saja. Saat healing crisis muncul, jangan mengonsumsi obat-obatan apa pun. Jika tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan, lebih baik berkonsultasi dengan ahli terapi nutrisi atau dokter yang mengerti soal terapi nutrisi.
Untuk mengatasi reaksi detoks, lakukanlah hal-hal berikut. (a) Istirahat di tempat sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. (b) Tidak berpanas-panas di bawah terik matahari. (c) Tidak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi seperti berjalan jauh, olahraga berat, atau berhubungan seksual. (d) Sering minum, tetapi hanya boleh minum air putih dan jus buah segar. Warna urine yang keruh boleh jadi karena tubuh kekurangan cairan.
Selama krisis penyembuhan tadi, hindari makanan berat seperti daging, nasi, dan makanan berlemak. Begitu juga dengan paparan pestisida. Yang terpenting, bersabarlah. Apalagi bagi mereka yang racunnya sudah terbentuk sejak lama tentu butuh waktu lama juga untuk membersihkannya. Bayangkan saja ketika Anda harus membersihkan kerak kotoran yang sudah lama menempel di lantai kamar mandi.
Proses detoksifikasi sendiri memang berliku. Ada lima tahapan yang berlangsung dalam 40 hari. Tahap pertama berlangsung selama dua hari. Pada tahap ini kadar gula darah turun sampai di bawah 70 mg/dl. Untuk kembali normal, glikogen dari lever diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah. Glikogen juga bisa diambil dari otot, yang berakibat tubuh menjadi lemas. Untuk menghemat energi maka Basal Metabolic Rate (BMR) turun sehingga denyut jantung melambat dan tekanan darah pun turun. Healing crisis muncul pada tahap ini: sakit kepala, pusing, mual, nafas bau, mata berkabut, dan lidah terasa tebal. Tahap ini mungkin ditandai dengan rasa lapar yang sangat kuat.
Tahap kedua yang berlangsung pada hari ketiga sampai hari ketujuh, tubuh sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi puasa. Sistem pencernaan istirahat dan memusatkan energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Lemak diurai untuk melepas gliserol yang akan diubah menjadi gliserol. Oskidasi lemak menghasilkan keton-keton yang menekan selera makan. Kulit pun lebih berminyak (bahkan bisa muncul jerawat atau bisul) karena lemak-lemak rusak mulai dikeluarkan dari dalam tubuh. Organ-organ pembersihnya pun mulai diperbaiki, termasuk paru-paru. Jadi, kalau paru-paru terasa nyeri jangan takut. Perbaikan juga menyentuh usus besar sehingga plak pada dindingnya mulai lunak dan lepas. Nafas masih bau dan lidah masih terasa tebal.
Seminggu kemudian (hari ke-8 sampai ke-15) merupakan tahap ketiga, ditandai dengan peningkatan energi, pikiran lebih jernih, dan tubuh terasa lebih fit. Bekas luka lama mungkin menganggu dan menimbulkan nyeri karena kemampuan menyembuhkan dari tubuh meningkat selama proses detoksifikasi ini. Sel-sel darah putih mengeluarkan zat yang dapat melarutkan sel-sel mati. Zat inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada saraf di sekitar bekas luka tadi. Nyeri ini justru menjadi penanda bahwa proses penyembuhan hampir mencapai finish. Nyeri (dan tegang) juga muncul pada otot akibat iritasi toksin (terutama di kaki sebab toksin berkumpul di kaki). Persoalan lain yang muncul pada tahap ini adalah sariawan akibat bakteri berlebihan di mulut.
Penyelesaiannya gampang: kumur dengan air garam.
Sisa hari sampai detoksifikasi selesai adalah tahap keempat. Tubuh sudah beradaptasi dengan proses detoks sehingga energi pun meningkat dan pikiran lebih jernih. Pikiran jernih mungkin terasa setelah hari ke-20. Emosi menjadi stabil, daya ingat dan konsentrasi meningkat. Tubuh telah bekerja pada kapasitas maksimum dalam mengganti sel-sel yang rusak. Keseimbangan homeostatik mencapai tingkat optimal. Sistem getah bening sudah bersih, namun lendir bisa saja masih keluar melalui hidung dan tenggorokan. Gangguan nafas sudah hilang, begitu juga lidah sudah normal, berwarna merah muda. Jadi, sudah pede lagi.
Tahap kelima adalah buka puasa. Saat berbuka ini, makanan yang masuk akan melepaskan plak pada dinding usus yang sudah meluak. Toksin masuk ke darah dan keluar dari tubuh melalui usus besar. Empedu membuang ampasnya melalui cairan emped dalam jumlah besan dan menyebabkan ingin segera buang air besar setelah makan. Mungkin saja diikuti dengan diare. Jika tak nyaman bisa dibantu dengan colon hydrotherapy.
Memang panjang dan tak nyaman (sepertinya) proses detoksifikasi. Namun ingatlah manfaat setelah itu: kulit menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut; berat badan turun; daya ingat meningkat; kadar gula darah, tekanan darah, fungsi liver, dan ginjal menjadi lebih baik; gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dan sebagainya hilang; dan masih banyak lagi.
Jadi, mengapa tak diteruskan puasanya? Atau yang belum berpuasa, bisa berlatih puasa.

[Read more]- Manfaat Puasa Bagi Tubuh

Lima Fakta Sushi Tak Selalu Sehat

Sushi telah jadi makanan yang populer di dunia. Perpaduan beras ketan, nori, dan ikan ini memang sangat memanjakan lidah. Banyak juga yang berpendapat, sushi merupakan makanan sehat.

Ternyata, pendapat itu tak selalu benar. Seperti dilansir dari Daily Mail, Louise Sutton, ahli nutrisi dari Leeds Metropolitan University, mengungkap lima buktinya. Penting diketahui, agar Anda lebih bijak saat mengonsumsi sushi.

1. Kolesterol
Telur ikan cod warna orange yang sering jadi topping sushi memang kaya akan asam lemak omega 3. Kandungan ini juga bisa melindungi Anda dari penyakit jantung. Namun, yang perlu Anda tahu, telur ikan ini juga tinggi kandungan kolesterol. Sebaiknya, jangan mengonsumsi dalam jumlah yang banyak atau level kolesterol dalam darah Anda dapat meningkat drastis.

2. Garam
Kadar garam dalam sushi memang rendah. Tetapi kandungan garam pada soya atau kecap asin yang dijadikan pelengkap makan sushi, sangat tinggi.
Satu sachet soya, mengandung 1 gram garam, dan asupan maksimum garam per hari adalah 6 gram.Terbuat dari kacang kedelai yang fermentasi, soya harus dihindari oleh Anda yang mengalami masalah darah tinggi.

3. Cacing gelang
Dua penelitian yang dipresentasikan dalam American College of Gastroenterology melaporkan kenaikan kasus infeksi anisakiasis (cacing gelang) yang disebabkan konsumsi makanan laut mentah dalam bentuk sushi. Ketika ditelan oleh manusia, larva cacing gelang menempel pada jaringan selaput lambung dan usus.
Hal ini mengakibatkan sakit perut secara  tiba-tiba, mual dan diare. Cacing gelang juga bisa kontak melalui kucing dan anjing. Menurut National Health Service (NHS), Inggris, ikan mentah harus dibekukan dalam suhu minus 20 derajat celcius, setidaknya selama 24 jam. Cara ini bisa mematikan larva-larva cacing gelang.

4. Merkuri
Tahun lalu, sebuah penelitian dalam British Journal Biology Letters mengungkap bahwa ikan tuna pada sushi di berbagai restoran dan supermarket di Amerika Serikat memiliki tingkat merkuri melebihi dari yang ditetapkan badan pengawas kesehatan. Paparan merkuri yang berlebihan berhubungan dengan risiko cacat saraf, termasuk cerebral palsy, tuli dan kebutaan. Wanita hamil disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi ikan tertentu, termasuk ikan tuna mentah selama kehamilan.

5. Bakteri

Salah satu bakteri yang paling banyak ditemukan pada sushi adalah staphylococcus aureus. Pemicunya lebih sering karena bakteri itu terdapat pada beras ketan yang dijadikan bahan utama sushi daripada ikan mentah.

[Read more]- Lima Fakta Sushi Tak Selalu Sehat

Minggu, 11 September 2011

Buah Sirsak Pemusnah Kanker

SIRSAK buah yang berkulit hijau berduri-duri kasar yang rasanya asam manis, berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dia atas permukaan laut.

Buah asal hutan Amazon yang mempunyai nama lain graviola diklaim mampu menghancurkan sel kanker dengan efek 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi. Rahasia besar sirsak adalah sebagai buah anti kanker yang memiliki efek pengobatan yang lebih kuat daripada kemoterapi.

Selama berabad-abad suku indian di Amerika Selatan memanfaatkan buah sirsak, baik kulit, kayu, akar, daun, dan bijinya sebagai obat tradisional untuk pengobatan sakit jantung, asma, gangguan liver, dan reumatik. Rasa asam sirsak berasal dari asam organik, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Dari kandungan ini menunjukan bahwa sirsak kaya akan vitamin C.

Health Sciences Institute di Amerika berhasil melakukan riset dan mengungkap rahasia alam ini kepada publik pertengahan tahun 2009. Dengan memakan 300 gram buah sirsak setiap hari maka kebutuhan vitamin C bisa terpenuhi. Kandungan vitamin C juga berperan sebagi antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sirsak juga kaya antioksidan lainnya dalam bentuk senyawa fitokimia seperti acetaldehyde, amyloid, annonain, anomuricine, ananol, atherosperminine, betasitosterol, campesterol, citrulline, galactomannan, procyanidin, dan tanin.

Klaim sirsak sebagai obat anti kanker bukanlah omong kosong belaka, dan sudah dibuktikan secara medis melalui banyak penelitian sejak tahun 1973. Penelitian terbaru yang dilakukan Catholic University Of South Korea, Korea Selatan, menunjukan bahwa dua senyawa kimia yang terkandung dalam eksrak biji sirsak mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan kolon secara lebih selektif dibanding adriamycim, obat yang biasa di pake buat kemotereapi pada penderita kanker.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:
1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

Resep pengobatan tradisional dengan sirsak untuk pengobatan Kanker
10 lembar daun sirsak yg tua direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali per hari selama 2 minggu. Daun sirsak ini sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.

[Read more]- Buah Sirsak Pemusnah Kanker

Jumat, 09 September 2011

Ternyata Emas Dan Platina Berasal Dari Batu Meteor

Para ilmuwan berhasil menemukan asal usul semua bijih emas dan platina yang ada di Bumi. Tak disangka, logam mulia itu merupakan 'hadiah' dari luar angkasa.

Logam mulia tersebut berasal dari luar angkasa setelah hujan meteor mengantam Bumi lebih dari empat miliar tahun silam. Peneliti juga menemukan, emas dan platina yang ada di inti Bumi cukup digunakan untuk melapisi planet hunian manusia ini setebal empat meter.

Deposit raksasa emas ini muncul selama pembentukan Bumi ketika besi meleleh di inti planet dan membawa logam mulia turut serta ke dalamnya. Hujan meteor 200 juta tahun silam membawa 20 miliar ton materi meteor yang berisi emas dan platina ke Bumi.

Pemimpin riset Dr Matthias Willbold dan Profesor Tim Elliott dari University of Bristol menemukan, sampel batu dari Greenland ternyata memiliki rasio isotop tungsten 182W yang lebih tinggi dari batu modern. Artinya, batu modern berasal dari hujan meteor dan membuktikan deposit emas dan platina berasal dari luar angkasa.

"Hasil riset kami menunjukkan, kebanyakan logam mulia ditambahkan ke Bumi secara kebetulan oleh materi asteroid," ujar Willbold

[Read more]- Ternyata Emas Dan Platina Berasal Dari Batu Meteor