Rabu, 31 Agustus 2011

Cara Gampang Meremajakan Kulit

PENGURANGAN makanan bisa membuat lingkar pinggang, pinggul, paha dan lengan mengecil. Tentu Anda senang akhirnya mendapatkan tubuh langsing impian. Namun, kulit tidak semudah itu mengembang dan mengecil dalam waktu singkat. Alhasil, ketika berat badan Anda turun drastis, kulit tidak ikut mengecil dan malah menggelambir. Untuk mengatasinya, berikut ini ada 10 cara yang bisa Anda terapkan.

Perlahan-lahan

Turunkan berat badan secara perlahan-lahan dan berkala, jangan lebih dari 1.3 kg per minggunya agar kulit tidak kehilangan elastisitas dan bisa kembali ke bentuk semula.

Minum banyak air

Kulit kering semakin mempersulit kulit untuk kembali ke bentuknya semula. Pertahankan kelembaban kulit dengan minum banyak air sesuai kapasitas tubuh Anda.

Olahraga

Olahraga yang mengiringi diet adalah wajib. Dengan berolahraga, regenerasi kulit bisa lebih cepat dan kulit terlatih untuk meregang dan kembali ke bentuk semula. Lagipula diet yang diimbangi olahraga akan cepat menunjukkan hasil yang baik.

Lakukan massage

Untuk mengembalikan elastisitas kulit, lakukan pemijatan pada kulit rutin setiap hari. Gunakan moisturizer dan juga minyak esensial agar kelembaban kulit tetap terjaga dan dapat kembali elastis.

Yoga

Lakukan yoga untuk menyempurnakan postur tubuh Anda setelah langsing dan juga untuk mengencangkan kulit setelah kehilangan banyak berat badan. Posisi yang paling efektif untuk mengencangkan perut adalah Cobra pose atau Bhujang Asana. Berbaring tengkurap, kemudian angkat bagian atas tubuh Anda setinggi mungkin.

Kembang-kempis

Ketika sedang menyetir, melihat televisi, dan bekerja di balik meja Anda bisa melatih otot perut dengan menarik otot perut ke dalam, menahannya beberapa menit, dan melepasnya lagi. Lakukan secara berulang untuk melatih otot perut Anda.

Krim kolagen

Oleskan krim kolagen di bagian perut tiga kali sehari untuk mempercepat kembalinya elastisitas kulit. Jangan lupa untuk memijat-mijat lembut agar krim meresap dan kulit terlatih untuk elastis.

[Read more]- Cara Gampang Meremajakan Kulit

Efek Buruk Kerja Di Rumah

Siapa yang tidak ingin menghindari keruwetan lalu lintas dan bekerja dengan nyaman di rumah sendiri? Sayangnya, banyak yang tak menyadari adanya kerugian bekerja di rumah.

Salah satu kerugiannya adalah tanpa disadari berat badan kita akan bertambah. Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang menyebabkan hal itu. Percaya atau tidak, beberapa perubahan gaya hidup ketika bekerja di rumah dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Untungnya, ada yang dapat Anda lakukan untuk melawan perubahan ini.

1. Penurunan aktivitas
Alasan nomor wahid kenapa banyak mengalami penambahan berat badan ketika bekerja dari rumah yakni berkurangnya aktivitas. Jika Anda bekerja di kantor, Anda mungkin harus berjalan melewati tempat parkir, naik tangga, dan melakukan hal-hal kecil yang membuat Anda terus aktif. Ketika bekerja dari rumah, Anda dengan mudah berdiam diri.

2. Kurang terjadwal
Tanpa disadari, bekerja dari rumah membutuhkan waktu lebih banyak daripada pekerjaan penuh waktu. Bila biasanya kita diberi waktu singkat untuk makan dan istirahat siang, tidak begitu bila berada di rumah. Bayangkan sudah berapa kali Anda makan kala di depan komputer. Ketika bekerja dari rumah, atur jadwal makan siang dan istirahat 15 menit untuk berjalan-jalan atau hanya menjauhi komputer.

3. Lembur
Bekerja dari rumah membutuhkan waktu berjam-jam dan tidak jarang Anda bisa bekerja dari matahari terbit sampai terbenam. Ini benar-benar dapat mengacaukan jadwal normal Anda. Jika terbiasa pergi untuk jalan sore atau bermain dengan anak-anak, Anda akan segera melewatkan kegiatan itu. Ini adalah alasan lain untuk membuat jadwal meski di rumah. Jadwal dapat membantu memastikan bahwa Anda tetap di jalur sehingga Anda tidak harus sering bekerja lembur.

4. Stres
Terakhir, tetapi yang terpenting, stres sangat umum muncul ketika bekerja dari rumah. Anda tidak hanya akan menyadari terlalu banyak bekerja, tetapi juga akan ada orang yang tidak memandang serius hasil pekerjaan itu. Ini berarti Anda sering akan terganggu oleh orang-orang yang menelepon atau mampir selama jam kerja.

[Read more]- Efek Buruk Kerja Di Rumah

Waspada: Kisah Kelam Gunung Tambora Bisa Saja Terulang

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status tiga gunung api di Nusa Tenggara pada level II atau 'waspada.' Salah satunya adalah Gunung Tambora yang berlokasi di antara Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Aktivitas Gunung Tambora terus meningkat dalam seminggu terakhir. "Awal Agustus 2011, secara visual teramati asap putih tebal setinggi 20 meter dari kawah Doro Api Toi dalam kaldera Tambora. Pada 29 Agustus 2011, terekam 14 gempa vulkanik dalam," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat, Eko Bambang Sutedjo, sempat mengatakan bahwa Gunung Tambora sebetulnya telah lama tidur. Maret 2011 lalu, ia bahkan mengatakan tidak ada gelagat bahwa Tambora akan meletus.

Perkembangan terakhir terkait Gunung Tambora, kini tentu patut diwaspadai dan terus dipantau. Pasalnya, Tambora menyimpan sejarah kelam yang tak boleh diremehkan. Sejarah itu tercatat pada tanggal 11 dan 12 April 1815.

Setelah Tambora mulai bergemuruh dan 'batuk-batuk' sejak tanggal 5 April 1815, pada 11 April 1815 ia meletus. Getaran kibat letusannya mengguncang bumi hingga jarak ratusan mil, terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah siang menjadi gelap pekat.

Selama lebih dari 10 hari, Tambora mengeluarkan 24 kubil mil lava dan bebatuan gunung. Dahsyatnya letusan itu memunculkan kawah selebar 3 mil dengan kedalaman hampir 1 mil di puncak Tambora. Lelehan lava panas, batu yang beterbangan, dan gas mematikan yang keluar dari perut Tambora, menewaskan puluhan ribu orang.

Badan Geologi Amerika Serikat sampai menobatkan letusan Tambora sebagai letusan gunung yang terkuat sepanjang sejarah. Letusan Tambora bahkan 10 kali lipat lebih dahsyat dari letusan Krakatau, dan 10 ribu kali lebih besar dari letusan Gunung Eyjafjallajökull di Islandia tahun lalu yang mengacaukan lalu lintas penerbangan Eropa.

Tahun 1815 itu, seperti meriam raksasa, Tambora menyemburkan abu, debu, dan setidaknya 400 juta ton gas sulfur ke udara, hingga 27 mil tegak lurus ke strastofer, jauh di atas awan. Hal ini mengakibatkan ledakan di lapisan troposfer. Semburan Tambora bahkan menyobek lapisan tipis ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar matahari.

Daya tarik gravitasi yang ringan di angkasa, membuat abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun, sebelum turun kembali ke bumi melalui angin dan hujan.

Letusan Tambora berakibat luar biasa. Terjadi gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Terjadi hujan tanpa henti selama 8 minggu di Eropa, yang memicu epidemi tifus yang menewaskan 65 ribu orang di Inggris dan Eropa. Terjadi kepalaran yang melumpuhkan Inggris dan Prancis. Kelaparan di Prancis bahkan lebih jauh lagi, menyulut kerusuhan di negeri itu.

Akibat letusan Tambora, kegelapan menyelimuti Bumi, menginspirasi novel-novel misteri legendaris seperti 'Darkness' karya Lord Byron, 'The Vampir' karya Dr. John Palidori dan 'Frankenstein' karya Mary Shelley. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Tambora juga ikut mengubah sejarah, saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada tahun 1815 di Waterloo.

"Tahun 1815 itu, tak ada musim panas, sehingga terjadi kelaparan hebat di Eropa, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi, Surono. Tahun itu dikenal di Eropa dengan julukan 'The Year without Summer.' Maka, jangan lelah dengan jejak kelam Tambora.

[Read more]- Waspada: Kisah Kelam Gunung Tambora Bisa Saja Terulang

Mengapa Pria Banyak Diam Dan Wanita Cenderung Cerewet

Banyak wanita meminta pasangan pria agar mengungkap hal yang mengganggu mereka. Namun, kebanyakan pria hanya cuek dan menganggap hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dikatakan. Ini bukan berarti kekasih tidak peduli atau mencoba tampak kuat.

Sebuah studi terbaru menyebutkan, sebagian besar pria berpikir bahwa mendiskusikan masalah dengan wanita hanya membuang-buang waktu. Sikap ini berlaku bukan hanya bagi pria dewasa, namun juga pada anak laki-laki. Penelitian, yang akan diterbitkan dalam jurnal Child Development, menemukan  bahwa saat menghadapi masalah, anak laki-laki bertindak seperti pria dewasa.

"Selama bertahun-tahun, psikolog populer bersikeras bahwa anak laki-laki maupun pria mau mengatakan masalah mereka, namun dikalahkan oleh rasa takut, atau malu terlihat lemah," kata Amanda J. Rose, profesor ilmu psikologi dan seni di Universitas Missouri College.  

"Saat ketika meminta anak laki-laki menceritakan masalah, mereka mengekspresikan kecemasan berbeda dengan anak perempuan," ujar Rose.  Ia menambahkan, "Respon anak lak-laki menunjukkan, mereka merasa membicarakan masalah sama sekali tak berguna."

Para peneliti dari Universitas Missouri melakukan empat studi terpisah dan mengumpulkan informasi pada hampir 2.000 anak-anak dan remaja. Hasilnya cukup mengejutkan. Anak-anak perempuan mengatakan membicarakan masalah yang menimpa mereka membuat mereka merasa diperhatikan dan dimengerti.

Tetapi, anak laki-laki merasa berbicara tentang masalah mereka akan mengarah pada intimidasi. Mereka menghindari diskusi karena mereka merasa malu dan merasa aneh, serta membuang waktu.

Itu sebabnya, diperlukan pendekatan berbeda bagi para orang tua untuk mendekati anak perempuan dan laki-laki.  "Untuk anak laki-laki, sangat membantu menjelaskan pada mereka, bahwa membicarakan beberapa masalah tidak akan membuang waktu," kata Rose.

Meskipun demikian, orang tua tidak boleh memaksa agar anak curhat, sebab itu sangat membuat mereka merasa makin tidak aman.

Dan saat menghadapi anak perempuan, jangan membicarakan masalah mereka secara berlebihan karena akan mengarah pada depresi dan kecemasan. "Anak perempuan harus diberitahu, bahwa membicarakan masalah bukanlah satu-satunya cara mengatasinya, tapi bisa mendapat pemecahan lewat diskusi," ucapnya seperti dikutip dari Shine.

[Read more]- Mengapa Pria Banyak Diam Dan Wanita Cenderung Cerewet