Kendati Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk telah memulai operasional penjualan emas, pedagang mengaku tidak bisa menjual logam mulia karena stok yang dimiliki sudah habis.
Padahal, pada perdagangan hari ini, harga patokan emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia milik Antam pada pukul 07.59 WIB menunjukkan harga emas mencapai Rp572 ribu per gram untuk ukuran 1 gram. Harga itu lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan emas terakhir yaitu pada 26 Agustus 2011 senilai Rp538 ribu per gram untuk ukuran yang sama.
"Tidak ada stok karena dari Antam belum mengeluarkan," kata pemilik Toko Emas Indonesia, Ice, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 7 September 2011.
Ice mengatakan, dirinya tidak bisa mematok harga emas karena pasokan harga ditentukan oleh ketersediaan barang. Dengan tidak adanya stok emas yang dimilikinya, Ice mengaku tidak bisa menentukan harga emas yang dijualnya.
"Harga tidak keluar, karena tidak ada barangnya, tapi kira-kira untuk logam mulia Rp550 ribu per gram," tutur Ice.
Berdasarkan data yang dikutip dari situs logammulia.com, pada pukul 07.59 WIB, emas dijual pada harga Rp572 ribu per gram untuk ukuran 1 gram.
Sementara itu, untuk emas ukuran 10 gram, Antam menetapkan harga Rp536.500 per gram, dan Rp531.940 per gram untuk emas ukuran 100 gram.
Antam mematok harga beli kembali mencapai Rp515 ribu per gram.
Data terakhir di UBPP Antam pukul 13.52 WIB disebutkan stok emas yang tersedia hanya untuk ukuran 3 gram. Padahal, sebelumnya, stok emas ukuran 2,5 gram, 4 gram, 5 gram, dan 250 gram masih tersedia.
Sementara itu, pasar emas global pada penutupan perdagangan kemarin, melemah. Harga emas untuk pengiriman Desember tercatat turun US$3,60 menjadi US$1.873,30 per ounce.
Seperti dikutip dari laman thestreet.com, perdagangan emas kemarin mencatat penawaran tertinggi emas pada level US$1.923,70 per ounce dan terendah US$1.861,80 per ounce.
Penurunan harga emas belakangan ini terjadi karena kalangan investor umumnya beralih menginvestasikan dananya dalam bentuk saham terutama di sektor pertambangan. Industri non manufaktur yang menunjukkan pertumbuhan selama Agustus 2011 memberikan kepercayaan pada investor untuk kembali berburu saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar